Aksi Mahasiswa Dibubarkan Paksa Polisi, Beberapa
Diantaranya Babak Belur
Kamis, 27 September 2012 18:38:00
CIANJUR, - Rombongan mahasiswa dan aktivis yang sedianya akan menuju ke Mapolres
Cianjur untuk beraudensi, Kamis (27/9/2012) dihadang oleh puluhan personel
kepolisian. Bahkann rombongan tersebut terpaksa dibubarkan secara paksa oleh
petugas. Kericuhan sempat terjadi, beberapa mahasiswa dan aktivis sempat
terkena bogem mentah aparat dan delapan orang diantaranya diamankan ke Mapolres
Cianjur.
Keterangan yang
berhasil dihimpun menyebutkan, rencana para mahasiswa dan aktivis Cianjur yang
akan beraudensi tersebut merupakan buntut kericuhan dari aksi solidaritas
pengecaman film "Innocence of Muslim" yang dilakukan para mahasiswa
sebelumnya. Hanya saja ketika rombongan mahasiswa dan aktivis yang menggunakan
sepeda motor sampai di Jalan K.H. Abdullah bin Nuh mereka dihadang pasukan
kepolisian yang turun dari truk dalmas.
Tidak diketahui
persis penyebabnya, tiba-tiba aparat kepolisian tersebut langsung menyerang
mahasiswa. Sejumlah mahasiswa termasuk Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum
Cianjur (YLBHC) Adi 'Otong' Supriyadi babak belur terkena bogem mentah aparat.
Mereka juga diamankan ke atas mobil truk dalmas.
Beberapa mahasiswa
yang kalah jumlah memilih kabur dan meninggalkan sepeda motornya, namun tak
luput dari kejaran para aparat kepolisian. Beberapa mahasiswa yang tertangkap
babak belur terkena bogem mentah aparat. Informasinya aksi aparat kepolisian
tersebut dipicu adanya perusakan fasilitas umum milik kepolisian yang dirusak
para mahasiswa didepan Pos Polisi 8 Cepu.
"Saya tidak tahu persis, tiba-tiba saat jalan ada rombongan mahasiswa dan ada juga polisi yang baru saja turun dari mobil truk. Tiba-tiba para polisi tersebut langsung menghampiri para mahasiswa dan melakukan tindakan kekerasan. Saya tidak tahu siapa yang memulai, tiba-tiba sudah terjadi kericuhan," kata Endang (40) seorang pejalan kaki.
"Saya tidak tahu persis, tiba-tiba saat jalan ada rombongan mahasiswa dan ada juga polisi yang baru saja turun dari mobil truk. Tiba-tiba para polisi tersebut langsung menghampiri para mahasiswa dan melakukan tindakan kekerasan. Saya tidak tahu siapa yang memulai, tiba-tiba sudah terjadi kericuhan," kata Endang (40) seorang pejalan kaki.
Kapolres Cianjur,
AKBP Agustri Heriyanto, secara terpisah mengungkapkan, tindakan pembubaran
paksa terhadap aksi mahasiswa dan aktivis itu dilakukan lantaran sebelumnya
mereka telah melakukan pengrusakan terhadap sejumlah fasilitas umum. Padahal
pihaknya telah menunggu kedatangan mahasiswa di Mapolres Cianjur untuk
melakukan audiensi.
"Pembubaran
ini terpaksa kita lakukan karena mereka telah melakukan pengrusakan terhadap
fasilitas milik polisi. Kami minta rekan-rekan media juga membuat beritanya
berimbang, jangan selalu memojokkan polisi," kata Kapolres yang tidak
menjelaskan secara rinci pengrusakan yang dilakukan para aktivis tersebut.
Kapolres menduga,
aksi para mahasiswa dan aktivis Cianjur tersebut bukan murni untuk menyampaikan
aspirasi. Ada pihak yang menunggangi aksi mereka. "Kita masih melakukan
pemeriksaan dan pengembangan terkait masalah ini. Saya juga meminta kepada
media untuk berimbang dalam pemberitaannya," terangnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar